Teori Tektonika Lempeng adalah teori dalam bidang
kebumian yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti
pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi.
Di dalam teori ini disebutkan bahwa bagian luar
interior bumi dibagi menjadi litosfer dan astenosfer berdasarkan perbedaan
mekanis dan cara terjadinya perpindahan panas. Litosfer lebih dingin dan kaku,
sedangkan astenosfer lebih panas dan secara mekanik lemah. Selain itu, litosfer
kehilangan panasnya melalui proses konduksi, sedangkan astenosfer juga
memindahkan panas melalui konveksi dan memiliki gradien suhu yang hampir
adiabatik.
Gambar ilustrasi pembagian interior bumi
Prinsip kunci tektonik lempeng adalah bahwa litosfer
terpisah menjadi lempeng-lempeng tektonik yang berbeda-beda. Lempeng- lempeng ini terbagi atas lempeng
samudera (kebanyakan silikon dan magnesium) serta lempeng benua (kebanyakan silikon
dan aluminium). Lempeng ini bergerak menumpang di atas astenosfer yang
mempunyai viskoelastisitas sehingga bersifat seperti fluida.
Penyebab Bergeraknya Lempeng Bumi
Astenosfer yang bersifat seperti fluida ini memiliki
suhu yang tinggi dan memindahkan panas melalui konveksi serta memiliki gradien
suhu yang hampir adiabatik. Proses konveksi yang terjadi pada astenosfer inilah
yang mengakibatkan terjadinya pergerakan/pergeseran lempeng tektonik. Arus
konveksi tersebut dapat dianalogikan seperti arus konveksi yang terjadi jika
kita memasak air.
Gambar ilustrasi arus konveksi saat memasak air dan arus konveksi di dalam bumi
Arus konveksi tersebut mengakibatkan lempeng samudra
menabrak lempeng benua dan terjadi subduksi atau penunjaman. Hal ini
mengakibatkan lempeng samudra melebur menjadi magma sehingga akan mengakibatkan
munculnya vulkanisme. Daerah pertemuan lempeng ini umumnya banyak menghasilkan
gempa bumi .
Ilustrasi tumbukan lempeng & terjadinya vulkanisme
Kesimpulan
Jadi, hubungan termodinamika dengan teori tektonika
lempeng adalah proses-proses yang mengakibatkan terjadinya pergerakan lempeng
bumi. Proses tersebut meliputi arus konveksi yang terjadi di astenosfer,
pergerakan lempeng samudra, serta terjadinya vulkanisme yang sesuai berdasarkan
hukum-hukum termodinamika (semua proses yang terjadi di kerak bumi karena
adanya suhu dan tekanan yang tinggi serta memerlukan waktu yang sangat lama).
No comments:
Post a Comment